https://geosainsterapan.id/index.php/id/issue/feed Jurnal Geosains Terapan 2025-10-06T00:00:00+00:00 Admin Jurnal jgt@sci.ui.ac.id Open Journal Systems <p><span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><strong>Jurnal Geosains Terapan</strong> (J.Geos T.) adalah jurnal nasional yang dipublikasikan dua kali dalam setahun, diterbitkan setiap bulan Februari dan Agustus oleh Program Studi Geologi dan Geofisika FMIPA UI. Jurnal Geosains Terapan memberikan kesempatan bagi kontributor untuk menuliskan paparan ilmiah dalam mendukung atau berhubungan dengan ilmu kebumian, meliputi: geologi, geofisika, geografi fisik, geodesi, geomorfologi dan terapannya. Jurnal Geosains Terapan akan dipublikasikan dalam bentuk buku jurnal dan jurnal online</span></span></p> https://geosainsterapan.id/index.php/id/article/view/116 Microstructure Influence on Rock Electrical Properties: Integration of Laboratory and Numerical Methods 2024-12-22T00:23:34+00:00 Muhammad Bisri Mustofa bisrimustofa.bm@gmail.com Aditya A. Wicahyanto bisrimustofa@gmail.com Firda Mahfuziahaq bisrimustofa@gmail.com Supriyanto Supriyanto supriyanto@sci.ui.ac.id <p>The electrical properties of rocks are widely used in characterizing reservoir rocks due to their ability to identify porosity, fluid types, and saturation levels. This study aims to determine the effect of microstructure on the electrical properties of Ngrayong Formation rocks through laboratory measurements and numerical calculations. Twelve samples from three-grain size categories with porosity ranges of 34-48% were prepared for resistivity measurements under partially and fully brine-saturated conditions using a 6% NaCl solution. Scanning results of the three categories revealed that grain size influences the microstructure of rocks, including the distribution of grain size and pore size. The estimated electrical properties show that at low saturation, microstructure significantly affects resistivity response. Conversely, at high saturation, variations in microstructure tend to result in uniform resistivity, indicating minor microstructural influence on high-saturation electrical property estimations. Additionally, Archie parameters were determined with ranges of 2.1-3.4 for the cementation exponent and 1.2-2.4 for the saturation exponent. A strong correlation was also observed between laboratory measurements and numerical calculations, especially for samples with small grain sizes. This study provides a deeper understanding of the electrical properties of rocks as a function of their microstructure, which can serve as a base for interpreting electrical data from Routine/Special Core Analysis, resistivity log data, or field resistivity data in Applied Geophysics.</p> 2025-10-06T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Geosains Terapan https://geosainsterapan.id/index.php/id/article/view/118 Identifikasi Zona Potensi Air Tanah Menggunakan Metode Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Analytical Hierarchical Process (AHP) di Cekungan Air Tanah (CAT) Sumbawa Besar, Provinsi Nusa Tenggara Barat 2025-04-15T10:08:09+00:00 Nozzel Seagal Simanjuntak nozzel.seagal@ui.ac.id Urwatul Wusqa urwatulwusqa@sci.ui.ac.id Reza Syahputra syahputra.reza@sci.ui.ac.id <p>Cekungan Air Tanah (CAT) Sumbawa Besar, merupakan cekungan air tanah yang terletak di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Daerah ini termasuk dalam wilayah tanggap darurat bencana kekeringan di Nusa Tenggara Barat, pada musim kemarau tahun 2023, sehingga dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi zona potensi air tanah di wilayah ini. Penelitian ini menggunakan metode Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Analytical Hierarchical Process (AHP). Metode SIG digunakan untuk analisis parameter menjadi bentuk peta, sedangkan metode AHP digunakan untuk menentukan tingkat kepentingan parameter serta pembobotannya. Terdapat 12 parameter yang digunakan dalam penelitian, yang dianggap mempengaruhi potensi air tanah, yakni geologi, geomorfologi, tutupan lahan, densitas kelurusan, jenis tanah, densitas drainase, kemiringan lereng, curah hujan, Topographic Wetness Index (TWI), <em>roughness</em>/kekasaran, Topographic Position Index (TPI), dan <em>curvature</em>/kelengkungan. Berdasarkan penggabungan seluruh parameter, dibuatlah peta zona potensi air tanah yang dibagi menjadi 3 kategori, yakni zona potensi air tanah rendah, mencakup sekitar 18% dari area penelitian, zona potensi air tanah sedang, mencakup sekitar 68% dari area penelitian, dan zona potensi air tanah tinggi, mencakup sekitar 14% dari area penelitian. Dari peta zona potensi air tanah, dapat disimpulkan bahwa zona potensi air tanah pada Cekungan Air Tanah Sumbawa Besar didominasi oleh zona potensi air tanah sedang, dengan sebagian kecil area berada pada zona rendah dan zona tinggi. Hasil perbandingan antara peta zona potensi air tanah dengan data lapangan menunjukkan hasil yang cukup baik, peta memiliki tingkat akurasi 78% terhadap data debit air sumur bor serta 85% terhadap luas daerah termasuk wilayah tanggap darurat bencana kekeringan.</p> 2025-10-06T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Geosains Terapan https://geosainsterapan.id/index.php/id/article/view/120 Korelasi Nilai Standard Penetration Test (SPT) dan Cone Penetration Test with Pore Pressure Measurement (CPTu) untuk Estimasi Daya Dukung Tanah di Kota Batam, Kepulauan Riau 2025-07-17T07:14:02+00:00 Firli Rahmadian firli.rahmadian@ui.ac.id Asri Oktavioni Indraswari asrioktavioni@ui.ac.id Urwatul Wusqa urwatulwusqa@sci.ui.ac.id <p>Penelitian ini menganalisis hubungan antara hasil uji SPT dan CPTu untuk estimasi daya dukung tanah (q<sub>a</sub>) di daerah dengan litologi Formasi Semarung dan Pancur, yang terdiri atas batupasir arkosik, batulempung, batuserpih, dan konglomerat. Data terdiri dari 20 titik uji SPT dan 14 titik uji CPTu, masing-masing pada tiga kedalaman sejajar. Nilai q<sub>a</sub> dihitung dari N-SPT menggunakan rumus Bowles, kemudian dikorelasikan secara linier dengan parameter CPTu, yaitu tahanan ujung konus (q<sub>c</sub>) dan hambatan selubung (f<sub>s</sub>). Sebanyak 30 pasang sampel digunakan untuk analisis, dibagi menjadi 24 pasang untuk korelasi dan 6 pasang untuk validasi. Hasil menunjukkan bahwa korelasi q<sub>c</sub> terhadap q<sub>a</sub> memiliki koefisien determinasi (R²) 0,7302 dengan akurasi 90% (MAPE 10%), sedangkan f<sub>s</sub> terhadap q<sub>a</sub> memiliki R² 0,7169 dengan akurasi 87% (MAPE 13%). Model terbaik (q<sub>c</sub>–q<sub>a</sub>) digunakan untuk menghitung daya dukung seluruh titik CPTu dan digabungkan dengan hasil SPT dalam peta sebaran daya dukung. Hasilnya menunjukkan variasi nilai yang dipengaruhi oleh kondisi geologi seperti jenis litologi, topografi, dan kedalaman.</p> 2025-10-06T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Geosains Terapan https://geosainsterapan.id/index.php/id/article/view/122 Pemodelan Zona Kerentanan Fenomena Gerakan Tanah di Wilayah Kecamatan Bayah dan Sekitarnya Menggunakan Data Fenomena Gerakan Tanah Berbasis Titik 2025-07-10T03:41:13+00:00 Mohammad Faisal Rizal mohammad.faisal91@ui.ac.id Reza Syahputra syahputra.reza@sci.ui.ac.id Urwatul Wusqa urwatulwusqa@sci.ui.ac.id <p>Wilayah yang menjadi daerah penelitian berada pada kavling pemetaan geologi lanjutan milik penulis yang mencakup Kecamatan Bayah dan Cibeber di Kabupaten Lebak dengan luas area 6x6 km<sup>2</sup>. Daerah penelitian ini memiliki banyak memiliki lereng yang cukup curam dengan curah hujan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan persebaran area zona kerentanan gerakan tanah dalam piksel resolusi 15, 25, 35, dan 45. Adapun data yang digunakan berupa data kejadian longsor dan 8 faktor pemicu kejadian gerakan tanah. Dari faktor tersebut diolah menjadi 8 peta faktor pemicu kejadian gerakan tanah yang kemudian dilakukan perhitungan <em>Weight of Evidence </em>(WoE). Dari perhitungan WoE masing-masing piksel resolusi didapati nilai kontras yang digunakan untuk perhitungan peta <em>Landslide Susceptibility Index </em>(LSI). Dari peta LSI didapati suatu peta zona kerentanan gerakan tanah dengan piksel resolusi berbeda dengan pembagian indikatornya menjadi zona kerentanan gerakan tanah sangat rendah, rendah, menengah, dan tinggi. Terakhir menggunakan metode <em>Area Under the Curvature </em>(AUC) didapati nilai tertinggi success rate berada pada piksel resolusi 15 (AUC = 0.736) dan predictive rate pada piksel resolusi 15 (AUC = 0.674). kemiringan 35-55, elevasi 400-500m, aspek lereng barat laut, kurvatur concave, vegetasi sedang, kerapatan struktur 558.36 – 745.45 m/m<sup>2</sup>, kerapatan sungai sedang, dan curah hujan tinggi, adalah kelas faktor pemicu yang berpengaruh terhadap kejadian gerakan tanah.</p> 2025-10-06T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Geosains Terapan https://geosainsterapan.id/index.php/id/article/view/125 Analisis Geometri Segmen Sianok Berdasarkan Hasil Relokasi Gempabumi 2025-08-12T02:38:49+00:00 Farrastha Hady hady.farrastha@gmail.com Anne Sirait anne.meylani@ui.ac.id Supriyadi hady.farrastha@gmail.com Suaidi Ahadi su4idi@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis geometri segmen Sianok berdasarkan hasil relokasi gempabumi, dengan fokus pada parameter arah <em>strike</em>, kemiringan (<em>dip</em>), panjang, dan kedalaman segmen. Wilayah penelitian terletak di sekitar segmen Sianok, dengan batas koordinat 100 BT–101° BT dan 0,8° LS–0,2° LU. Data yang digunakan berupa waktu tiba gelombang gempa (arrival time) dari BMKG dengan rentang waktu Oktober 2021 hingga April 2025. Relokasi dilakukan menggunakan metode <em>double-difference</em> (HypoDD) untuk memperoleh lokasi hiposenter yang lebih presisi.Hasil relokasi menunjukkan peningkatan akurasi posisi gempa, yang divalidasi menggunakan kurva residual, metode <em>jackknife</em>, uji <em>robustness</em>, serta analisis arah perpindahan melalui diagram rose dan diagram kompas. Berdasarkan hasil analisis, jalur sesar terbagi menjadi lima segmen dengan arah <em>strike</em> dominan barat laut–tenggara (NW–SE). Panjang segmen bervariasi antara 4,44 km hingga 13,32 km. Sebagian besar segmen memiliki kemiringan curam (dip &gt; 65°), mencerminkan dominasi mekanisme sesar geser. Kedalaman hiposenter berada di kisaran 0–30 km, dengan konsentrasi pada kedalaman 5–15 km.Segmentasi sesar ini bersifat tidak kontinyu, ditunjukkan oleh pemisahan kluster gempa yang membentuk segmen-segmen terpisah, masing-masing dengan potensi kegempaan tersendiri. Temuan ini penting untuk pemodelan potensi bahaya gempa bumi di wilayah sekitar jalur sesar Sianok.</p> 2025-10-06T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Geosains Terapan