Sebaran potensi deposit emas epitermal di Simpenan – Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

Penulis

  • Diah Ayu Wulandari Departemen Geografi, FMIPA UI, Kampus UI Depok 16424
  • Supriatna Departemen Geografi, FMIPA UI, Kampus UI Depok 16424
  • Frans Sitanala Departemen Geografi, FMIPA UI, Kampus UI Depok 16424

Kata Kunci:

Defoliant Technique, Emas Epitermal, Fuzzy Logic, Mineral

Abstrak

Emas merupakan jenis logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Saat ini emas sedang menjadi tren hidup di kalangan manusia modern. Dalam kegiatan eksplorasi emas, penginderaan jauh dapat dimanfaatkan untuk menunjang analisis bidang geologi dan mineral dalam mengefektifkan kegiatan ini. Pada penelitian ini, penginderaan jauh dimanfaatkan untuk meneliti sebaran potensi emas epitermal dengan asosiasi mineral yang berhubungan serta variabel geologi dan mengintegrasikannya dalam sistem informasi geografis. Tujuan penelitian ini mencoba untuk mendapatkan sebaran potensi emas epitermal di daerah penelitian. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah defoliant technique dan Fuzzy Logic dengan analisis spasial deskriptif. Hasil penelitian dianalisis berdasarkan luas sebaran pada wilayah sekitar Simpenan - Ciemas di mana hasilnya menyimpulkan sebaran potensi emas epitermal potensi tinggi menyebar di bagian tengah dan barat daya lokasi, sedangkan potensi rendah menyebar di bagian tenggara wilayah penelitian. Penyebaran ini juga mengikuti arah sebaran struktur geologi (yang menyebar merata seluruh wilayah penelitian), sebaran litologi potensial, dan zona alterasi (terutama alterasi propilitik dan alterasi argilik lanjut). Validasi hasil potensi sebaran diukur berdasarkan 79 titik sampel dan dihasilkan nilai ketelitian 96%.

Referensi

Ardiansyah. 2014. Pengolahan Citra Satelit Menggunakan Envi 5.1 (Teori Dan Praktek). Bogor.

Bammelen, R.W. 1949. The Geology of Indonesia. Vol. 1A. The Haque, Martinus Nijhoff.

Corbett, G.J. dan Leach, T.M. 1997. Southwest Pasific Rim Gold / Copper System : Structure, Alateration and Mineralitation. A Workshop Presented for the Society of Exploration eochemist. Townsville.

Faeyumi. 2012. Sebaran Potensi Emas Epitermal Di Areal Eksploitasi Pt Antam Unit Geomin, Tbk Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor. Jurusan Geografi Universitas Indonesia. Depok.

NASA. Landsat Science. [http://landsat.gsfc.nasa.gov] diakses pada 15.00 WIB, 18 September 2014

Novriadi, 2005. Penerapan Metode Fuzzy Logic dalam Pemetaan Potensi Mineralisasi Emas Epitermal di Pulau Flores, NTT dengan Menggunakan SIG. Program Studi Rekayasa Pertambangan Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Paraditya, Rangga dan Hery, Taufik P. 2012. Pemanfaatan Citra Landsat 7 ETM+ Untuk Pemetaan Potensi Mineralisasi Emas Di Kawasan Gunung Dodo, Kabupaten Sumbawa, NTB. Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.

Parington, Gregor Alan. 2000. Mineral Exploration in the Drummond Basin North Queensland, Using Spatial Analysis in a GIS. The 12th Annual Colloquium of the Spatial Information Research Center. University of Otago, Dunedin, New Zaeland.

Rajesh. 2004. Application of Remote Sensing and GIS in Mineral Resource Mapping - An Overview. Australia: University of Queensland.

Rojash. 2003. Predictive Mapping of Massive Sulphide Potential in The Western Part of The Escambray Terrain, Cuba. International Institute for Geo- Information Science and Earth Observation. Netherland.

Sabil, Ibni. 2013. Sebaran Potensi Deposit Emas Epitermal, (Studi Kasus Area Eksplorasi PT. Intan Prima Metalindo, Kabupaten Kupang). Jurusan Geografi Universitas Indonesia, Depok.

Soebowo, Eko. 1989. Penelitian Unsur Au Pada Urat Kuarsa Termineralisasi di Daerah Cimanggu, Jampang Kulon, Jawa Barat. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geoteknologi LIPI.

Soemarno, S., dkk. 1981. Penelitian Geofisika Terpadu di Daerah Mineralisasi Cigaru – Jampang Kulon, Jawa Barat. Riset Jilid 4, No.1, LGPN – LIPI, hal. 32 – 46.

Sugeng. 2005. Kajian Analisis kelurusan Struktur Dengan Citra Landsat Digital Untuk Eksplorasi Mineralisasi Emas Di Daaerah Bayah, Kabupaten Lebak, Jawa Barat. Dalam: Makalah Pertemuan Ilmiah tahunan MAPIN XIV. Surabaya, 14 -15 September 2005.

Sukamto, R. 1975. Peta Geologi Lembar Jampang dan Balekambang, Jawa Skala 1: 100.000. Direktorat Geologi Indonesia, Bandung.

Sukandarrumidi. 2007. Geologi Mineral Logam. Gadjah Mada University Press. Jogjakarta.

Suparka, S. 1980. Perkembangan Tektonik Daerah Jampang, Jawa Barat Berdasarkan Pengamatan Struktur Geologi, Teknologi Indonesia – LIPI Jilid III, No.1, hal. 17 – 33.

Suwiyanto, dkk. 1987. Structure Control for Ephitermal Gold Mineralization in the Bayah and Jampang Blocks, West Java. Proceedings ARS. LIPI

Tampubolon, A. 2006. Eksplorasi Emas di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. Proceeding Pemaparan Hasil-Hasil Kegiatan Lapangan dan Non- Lapangan. Pusat Sumberdaya Geologi. Bandung.

Wicaksono, Aji et al. 2014. Laporan Kuliah Kerja Lapang 1 Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Jurusan Geografi Universitas Indonesia, Depok

White, N. C. dan Hedenquist, J.W. 1996. Epithermal Gold Deposits : Style, Characteristics, and Exploration. Society of Resource Geology. Tokyo.

Widodo. 2004. Laporan Hasil Kegiatan Ekplorasi Bahan Galian Logam Mulia dan Logam Dasar pada wilayah Penugasan Pertambangan, Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral di Daerah Tepungsari sekitarnya, Kabupaten Lumajang. Jawa Timur.

Wiguna, Sesa. 2012. Sebaran Potensi Deposit Emas Epitermal di Cibaliung Pandeglang-Banten. Jurusan Geografi Universitas Indonesia. Depok.

Zadeh, L.A., 1993, Fuzzy sets Information Control. Department of Electrical Engineering University California, California.

Diterbitkan

27-02-2021

Cara Mengutip

Wulandari, D. A., Supriatna, dan F. Sitanala. “Sebaran Potensi Deposit Emas Epitermal Di Simpenan – Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat”. Jurnal Geosains Terapan, vol. 1, no. 2, Februari 2021, hlm. 14, https://geosainsterapan.id/index.php/id/article/view/8.

Terbitan

Bagian

Artikel Ilmiah

Kategori