Karakteristik dan Pemodelan Lapisan Batuan Non-Batu Bara untuk Identifikasi Persebaran Potensi Pembentukan Air Asam Tambang di Area Tambang Air Laya, Sumatera Selatan

Penulis

  • Nursanita Iman Sari Universitas Indonesia
  • Dyah Nindita Sahdarani Universitas Indonesia
  • Felix Mulia Hasudungan Sihombing Universitas Indonesia

Kata Kunci:

Air asam tambang, Batu bara, Lingkungan pengendapan, NAF, PAF

Abstrak

Kegiatan tambang batu bara akan terus dilakukan karena batu bara merupakan salah satu jenis sumber energi yang dibutuhkan untuk pembangkit listrik. Dalam penambangan tentunya dilakukan penggalian dan pengangkutan batuan penutup. Hal tersebut menyebabkan batuan penutup tersingkap ke permukaan dan mengalami proses kimiawi. Hal ini dapat mengakibatkan terbentuknya air asam tambang yang dapat mencemari lingkungan sekitar area tambang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pembentukan potensi air asam tambang dan hubungannya dengan lingkungan pengendapan, serta pemodelan persebaran potensi air asam tambang. Metode penelitian yang dilakukan adalah menganalisis log sumur, analisis data uji statis geokimia batuan, dan memodelkan persebaran potensi air asam tambang menggunakan perangkat lunak MineScape v5.7. Hasil dari penelitian ini adalah daerah Tambang Air Laya didominasi oleh lapisan potential acid forming atau PAF (73 sampel), uncertain (70 sampel) dan non-acid forming atau NAF (60 sampel). Lingkungan pengendapan daerah penelitian terbagi dua, yaitu transitional lower delta plain dan upper delta plain. Lingkungan transitional lower delta plain berada di lapisan underburden yang merupakan lingkungan yang sangat mungkin terkena pengaruh air payau-air laut sehingga menghasilkan lapisan material PAF, sedangkan pada lingkungan upper delta plain yang merupakan lapisan overburden menghasilkan lapisan PAF dan NAF yang kemungkinan kondisi lingkungannya dipengaruhi air laut maupun air tawar. Dalam section pemodelan persebaran potensi asam tambang, dapat dilihat bahwa pada bagian timur dan selatan lapisan material PAF mendominasi, sedangkan pada bagian utara dan barat didominasi oleh lapisan material NAF. Total volume PAF dan NAF sebesar 326.174.39 BCM (material PAF) dan 17.622.93 BCM (material NAF).

Referensi

Amier, R.I. (1991). Coals, source rocks and hydrocarbons in the South Palembang sub-basin, South Sumatra, Indonesia. Australia: University of Wollongong.

Ginger, D. & Fielding, K. (2005). The Petroleum Systems and Future Potential of The South Sumatra Basin, Indonesia. Proceedings of the Indonesian Petroleum Association 30th Annual Convention and Exhibition.

Nichols, G. (2009). Sedimentology and Stratigraphy 2nd Edition. UK: Willey-Blackwell

Olds, W.E., Weber, P.A., Pizey, M.H., & Pope, J. (2016). Acid mine drainage analysis for the Reddale Coal Mine, Reefton, New Zealand. New Zealand Journal of Geology and Geophysics 59(2), 341–351. https://doi.org/10.1080/00288306.2016.1148056

Ridge, T. (1998). Coal Mine Drainage Prediction and Pollution Prevention in Pennsylvania. Environmental Protection.

World Coal Institute. (2005). Sumber Daya Batu Bara. 1–50. https://www.worldcoal.org/file_validate.php?file=coal_resource_indonesian.pdf

Diterbitkan

2022-09-20

Cara Mengutip

Sari, N. I., D. N. Sahdarani, dan F. M. H. Sihombing. “Karakteristik Dan Pemodelan Lapisan Batuan Non-Batu Bara Untuk Identifikasi Persebaran Potensi Pembentukan Air Asam Tambang Di Area Tambang Air Laya, Sumatera Selatan”. Jurnal Geosains Terapan, vol. 5, no. 1, September 2022, https://geosainsterapan.id/index.php/id/article/view/52.

Terbitan

Bagian

Artikel Ilmiah

Kategori