Identifikasi Sesar di Bawah Permukaan yang Dapat Menyebabkan Gempa Berdasarkan Metode First Horizontal Derivative dan Second Vertical Derivative di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur

Penulis

  • Priska Ezrahayu Universitas Indonesia
  • Supriyanto Universitas Indonesia

Kata Kunci:

Gempa Bumi, First Horizontal Derivative, Second Vertical Derivative, Anomali Bouger

Abstrak

Pemindahan ibu kota negara di Pulau Kalimantan, tepatnya di wilayah administratif Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur sudah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo. Alasan pemindahan ibu kota negara disebabkan karena kecilnya risiko bencana alam, salah satunya bencana gempa bumi. Akan tetapi, berdasarkan catatan sejarah, wilayah Kalimantan Timur pernah mengalami gempa bumi dan dipotong oleh Sesar Sangkulirang dan Sesar Paternoster yang masih aktif. Meskipun magnitudo gempa tidak terlalu besar, gempa bumi yang berpusat di kedalaman yang dangkal (<60 km) dapat bersifat merusak. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan dan jenis struktur bawah permukaan yang terdapat di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur dengan menggunakan metode gravitasi. Pengolahan data dianalisis menggunakan metode First Horizontal Derivative (FHD) dan Second Vertical Derivative (SVD). Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat sebaran anomali sebesar 6.4 mGal hingga 22.6 mGal. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa daerah Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur memiliki struktur berupa antiklin, sinklin, dan diduga terdapat sesar naik dan sesar normal. Data berupa peta seismisitas dan peta bahaya gempa bumi BMKG menunjukkan bahwa wilayah penelitian memiliki potensi gempa bumi rendah, dengan kata lain jika terjadi gempa bumi, lokasi penelitian dapat tetap merasakan getarannya. Maka dari itu, lokasi calon ibu kota negara baru dapat dikatakan memiliki potensi gempa bumi, namun magnitudo getaran yang dirasakan ringan dan tidak merusak.

Referensi

Blakely, R. (1996). Potential Theory in Gravity and Magnetic Applications. New York: Cambridge University Press.

Cordell, L. (1979). Gravimetric Expression of Graben Faulting in Santa Fe Country and The Espanola Basin, New Mexico. New Mexico: New Mexico, Geol. Sot. Guidebook, 30th Field Conf, 59-64.

Grandis, H. (2009). Pengantar Pemodelan Inversi Geofisika. Jakarta: Himpunan Ahli Geofisika. Reynolds, J. An Introduction to Applied and Environmental Geophysics. New York: John Wiley & Sons.

Hamilton, W.B. (1979). Tectonics of the Indonesian region. Washington : U.S. Govt. Print. Off.

Moss, S. & Chambers, J. (1999). Tertiary facies architecture in the Kutai Basin. Journal of Asian Earth Science 17(), 157–181.

Satyana, A., Imanhardjo, S. & Nugroho, D. (1999). Tectonic controls on the hydrocarbon habitats of the Barito, Kutei, and Tarakan Basins, Eastern Kalimantan, Indonesia: Major dissimilarities in adjoining basins. Journal of Asian Earth Sciences, 17(1–2), 99–122.

Telford, W., Geldart, L., & Sheriff, R. (1990). Applied Geophysics (2nd ed.). New York: Cambridge University Press.

Diterbitkan

2021-11-19

Cara Mengutip

Ezrahayu, P., dan Supriyanto. “Identifikasi Sesar Di Bawah Permukaan Yang Dapat Menyebabkan Gempa Berdasarkan Metode First Horizontal Derivative Dan Second Vertical Derivative Di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur”. Jurnal Geosains Terapan, vol. 4, no. 1, November 2021, hlm. 15-22, https://geosainsterapan.id/index.php/id/article/view/41.

Terbitan

Bagian

Artikel Ilmiah

Kategori