Potensi Panas Bumi Berdasarkan Karakteristik Fisik Wilayah (Studi Kasus : Daerah Wayang-Windu, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat dan Daerah Gunung Endut, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten)

Penulis

  • Faris Pramadhani Departemen Geografi, FMIPA UI, Kampus UI Depok 16424
  • Rokhmatulloh Departemen Geografi, FMIPA UI, Kampus UI Depok 16424
  • Supriatna Departemen Geografi, FMIPA UI, Kampus UI Depok 16424

Kata Kunci:

fuzzy logic, Gunung Endut, panas bumi, penginderaan jauh, Wayang Windu

Abstrak

Daerah Wayang-Windu dan Daerah Gunung Endut berada dalam Zona Gunungapi Kuarter Jawa, dimana aktivitas vulkanisme dan magmatisme menandakan keduanya merupakan daerah potensial panas bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi panas bumi di masing-masing daerah penelitian berdasarkan karakteristik fisik wilayah-nya. Kemudian hasil potensi yang muncul dibandingkan satu sama lain untuk mempelajari persamaan dan perbedaan sistem panas bumi di kedua daerah penelitian. Dalam penelitian ini, wilayah prospek panas bumi di delineasi menggunakan model Fuzzy Logic. Model ini mengintegrasikan variabel penciri kehadiran sistem panas bumi di permukaan yang dikenali melalui aplikasi Penginderaan Jauh. Hasil penelitian menunjukan bahwa morfologi struktural seperti kaldera, tapal kuda, horst dan graben merupakan variabel penciri yang paling mempengaruhi potensi panas bumi di kedua daerah penelitian. Daerah Wayang-Windu memiliki luas wilayah prospek 58,6 km2, suhu reservoar 220 0 C-2700 C dengan potensi sumberdaya sebesar 707,6 MWe. Daerah Gunung Endut memiliki luas wilayah prospek 17,5 km2, suhu reservoar 1810 C dengan potensi sumberdaya sebesar 95 MWe. Berdasarkan karakteristik fisik wilayahnya, Daerah Wayang-Windu yang merupakan Lapangan Panas Bumi dengan Sistem Vulkanik Kompleks Gunungapi memiliki potensi panas bumi lebih besar dibandingkan dengan Daerah Gunung Endut yang merupakan Lapangan Panas Bumi dengan Sistem Vulkano-Tektonik (kerucut vulkanik-graben).

Referensi

Badan Standardisasi Nasional. (1999). Klasifikasi Potensi Energi Panas Bumi di Indonesia.

Ballard, D., Robert. (Ed.). (2000). Encyclopedia of Volcanoes. New York: Academic Press.

Bemmelen, R.W., van. (1949). The Geology of Indonesia (Vol 2). The Hague.

Bogie, I., Yudi, I.K., & Merry, C.W. (2008). Overview of the Wayang Windu geothermal field, West Java, Indonesia. Journal Geothermics, 37, 347-365. http://www .sciencedirect.com

Bogie, I., Shanti, R.A.S, & Dwiyogarani, M. (2010). Volcanic Landforms that Mark the Successfully Developed Geothermal Systems of Java, Indonesia Identified from ASTER Satellite Imagery. Proceedings World Geothermal Congress, Bali.

Bronto, S. (2010). Geologi Gunungapi Purba. Bandung: Badan Geologi ESDM.

Giggenbach, W.F. (1988). Chemical Techniques in Geothermal Exploration. New Zealand: Chemistry Division, DSIR, Private Bag.

Kasbani. (2010). Tipe Sistem Panas Bumi di Indonesia dan Estimasi Potensi Energinya. Bandung: Badan Geologi, ESDM.

Khodayar, M., Sveinbjorn, B., & Hjalti, F. (2010). Effect of Tectonics and Earthquakes on Geothermal Activity Near Plate Boundaries: A Case Study From South Iceland, Journal Geothermics, 39, 207-219. Elsevier. http://www.sciencedirect.com

Kusnadi, D., Alanda, I., Yuanno, R., Suhanto, & Edi, S. (2006). Penyelidikan Terpadu Panasbumi Daerah Gunung Endut Kabupaten Lebak, Banten. Prosiding Pemaparan Hasil Kegiatan lapangan dan Non Lapangan, Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung.

Mardiana, U. (2007). Manifestasi Panasbumi Berdasarkan Nilai Tahanan Jenis Batuan : Studi Kasus Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat. Laboratorium Geofisika, Universitas Padjadjaran, Bandung.

Pusat Sumber Daya Geologi. (2006). Data Analisis Contoh Air Geokimia Daerah Panas Bumi G. Endut, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. (Tidak dipublikasikan).

Saepulloh, A., Minoru, U., Prihadi, S., & Suryantini. (2012). Spatial Priority Assesment of Geothermal Potentials Using Multi-sensor Remote Sensing Data and Applications. Proceedings Geothermal Workshop ITB, Bandung.

Saptadji, N.M. (2002). Teknik Panasbumi. Bandung: Departemen Teknik Perminyakan- Institut Teknologi Bandung.

Soengkono, S. (1999). Assessment of Faults and Fractures at The Mokai Geothermal Field, Taupo Volcanic Zone, New Zealand. Auckland, Geothermal Institute.

UNOCAL Geothermal Indonesia. (2002). Laporan Lapangan Panas Bumi Wayang- Windu. (Tidak dipublikasikan).

Utami, Pri., & Soetoto. (2001). Peran Citra Penginderaan Jauh Dalam Pengembangan Sumberdaya Panasbumi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Wibowo, H. (2006). Spatial Data Analysis and Integration for Regional-Scale Geothermal Prospectivity Mapping, West Java, Indonesia. Msc Thesis. International Institute for Geo-Information Science and Earth Observation, Enschede, The Netherlands.

Zadeh, L.A. (1993). Fuzzy sets Information Control. California: University of California, Department of Electrical Engineering

Diterbitkan

2021-02-24

Cara Mengutip

Pramadhani, F., Rokhmatulloh, dan Supriatna. “Potensi Panas Bumi Berdasarkan Karakteristik Fisik Wilayah (Studi Kasus : Daerah Wayang-Windu, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat Dan Daerah Gunung Endut, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten)”. Jurnal Geosains Terapan, vol. 1, no. 1, Februari 2021, hlm. 18, https://geosainsterapan.id/index.php/id/article/view/4.