Karakteristik Batu Bara di Daerah Bayah Bagian Selatan, Provinsi Banten Berdasarkan Analisis Proksimat, Ultimat, dan Maseral

Penulis

  • Abriyanto Putra Setiawan Nugraha Universitas Indonesia
  • Felix Mulia Hasudungan Sihombing Universitas Indonesia

Kata Kunci:

Karakteristik Batu Bara, Proksimat, Ultimat, Maseral

Abstrak

Batu bara sebagai sumber daya energi yang keberadaannya melimpah di Indonesia dengan estimasi cadangan 26,2 ton menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, namun memiliki nilai harga yang rendah (75,84 dolar per ton berdasarkan data ESDM bulan Januari 2021) yang membuat peningkatan permintaan batu bara dalam pemanfaatannya di industri energi. Dalam pemanfaatannya, mengetahui kualitas batu bara menjadi salah satu faktor yang penting. Penelitian yang dilakukan pada daerah Bayah Bagian Selatan ini difokuskan untuk mengetahui dua rumusan masalah peneliti yaitu mengenai karakteristik maseral  dan analisis proksimat, ultimat, dan maseral pada batu bara di daerah Bayah bagian Selatan. Berdasarkan hasil analisis, maseral yang terdapat pada batu bara didaerah penelitian didominasi oleh maseral vitrinit. Submaseral vitrinit yang terkandung pada batu bara antara lain desmocollinite dan telocollinite. Selain vitrinit, maseral yang dominan terkandung yaitu inertinite. Sedangkan hasil analisis proksimat pada penelitian menunjukkan batu bara daerah penelitian didominasi kandungan abu yang dominan pada 6 sampel, kecuali pada 2 sampel lainnya. Terakhir, kadar sulfur yang didapat dari hasil analisis ultimat batu bara ada yang aman untuk digunakan pada industri dan ada yang tidak aman.

Referensi

Australian Standard – AS 2586. (1986): Coal maceral analysis, The Standard Assocoation of Australia, NSW, Australia.

Bend, S. L. (1992). The Origin, Formation and Petrographic Composition of Coal. Fuel, 851 – 870

Diessel, C.F.K. (1992). Coal-bearing depositional systems. Springer Science & Business Media.

Esdm.go.id. Outlook Energi Indonesia 2016. Januari 2, 2019. https://www.esdm.go.id/assets/media/content/outlook_energi_indonesia_2016_opt.pdf

Francis W. (1961). Coal-its formation and composition. Arnold. London.

Horne, J.C., Ferm, J.C., Carucio, F.T., Baganz, B.P. (1978). Depositional Models in Coal Exploration and Mine Planning in Apphalacian Region. AAPG Buletin, USA, 62, 2379-2411.

International Committee for Coal and Organic Petrology (ICCP). (2001). The New Inertinite Classification (ICCP Systems 1994). Fuel 80, 459-471.

International Committee for Coal and Organic Petrology (ICCP). (1998). The New Vitrinite Classification (ICCP Systems 1994). Fuel 77, 349-358.

Lamberson, M.N., Bustin, R.M., dan Kalkreuth, W. (1991). Litho type (maceral) composition and variations correlated with pale-wetland enviroments, Gates Formation, northeastern British Colombia. International Journal of Coal Geology, 18, 87-124, Amsterdam.

Peter, J. (1984). The Future of Coal, 2nd edition, Palgrave Macmillan. California.

Qadaryati, N., Praditya, D. T., Hidajat, W.K., dan Martiningtyas, I. (2019). Penentuan Lingkungan Pengendapan Batu bara Berdasarkan Karakteristik dan Maseral Batu bara di PT X, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Jurnal Geosains dan Teknologi, Volume 2 Nomer 3

Santoso, B. (2010), Mining Petrographic Properties of Palaeogene Southern Banten Coals Seams with Regard to Geologic Aspects, (June), 75-82.

Shabrina, Hany Nabila., Sjafri, Ildrem., Gani, Moh. Ganjar., Firmansyah, Yusi. (2018). Komposisi Maseral dan Mineral Matter Untuk Interpretasi Fasies dan Lingkungan Pengendapan Batu bara di Daerah Muaraenim, Sumatera Selatan. Padjadjaran Geoscience Journal, 18(2), 328-338.

Stach, E., (1975). Coal Petrology, Second Completely Revised Edition, Gebruder Borntraeger-Berlin-Stutgrart.

Stach, E. (1982) Textbook of Coal Petrology, 3rd edition, Gebruder Borntraeger. Berlin.

Sujatmiko, & Santosa, S. (1992). Peta Geologi Regional Leuwidamar, Banten Skala 1:100.000. Bandung: Pusat Survei Geologi.

Sykorova, I., Pickel, W., Christianis, K., Wolf, M., Taylor, G.H., Flores, D. (2005). Classification of Huminite: ICCP System 1994. International Journal of Coal Geology 62, 85-106.

Talla, Harli. (2018). Hubungan Lingkungan Pengendapan dengan Kandungan Bahan Mineral dan Sulfur Pada Batu bara. Sains dan Terapan Kimia, 18(12), 11-19.

Tresnanto, Teddy. (2014). Analisis Anomali Kandungan Total Sulfur Batu bara Seam X78 Formasi Balikpapan di Daerah Separi Kalimantan Timur. Bandung: Universitas Padjadjaran.

Thomas, Larry. (2013). Coal Geology. Wiley- Blackwell: UK.

Van Krevelen, D. W., (1993). Coal. 3rd edition. Elsevier Science. Amsterdam.

Wood, G.H. Jr, Kehn, T.A., Devereux Carter, M. dan Culbertson, W.C. (1983). Coal Reserve Classification System of the US Geological Survey, Circular 891, United States Geological Survey.

Widodo, Sri dan Antika, Rini. (2012). Studi Fasies Pengendapan Batu bara Berdasarkan Komposisi Maseral di Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. Prosiding, 12(6), 1-10.

Diterbitkan

2021-11-19

Cara Mengutip

Nugraha, A. P. S., dan F. M. H. Sihombing. “Karakteristik Batu Bara Di Daerah Bayah Bagian Selatan, Provinsi Banten Berdasarkan Analisis Proksimat, Ultimat, Dan Maseral”. Jurnal Geosains Terapan, vol. 4, no. 1, November 2021, hlm. 51-58, https://geosainsterapan.id/index.php/id/article/view/32.

Terbitan

Bagian

Artikel Ilmiah

Kategori