Geo-Edu Space untuk Pengembangan Geowisata Tebing Breksi sebagai Sarana Memasyarakatkan Edukasi Ilmu Kebumian

Penulis

  • Muhammad Iqbal Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada
  • Hayyun Nadia Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada
  • Adji Saiddinullah Pembangunan Wilayah, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Kata Kunci:

Augmented Reality, Geo-Edu Space, Geowisata, Tebing Breksi, Virtual Reality

Abstrak

Salah satu objek wisata alam yang telah berkembang dan banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara adalah Geowisata Tebing Breksi di Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman. Tebing Breksi pada mulanya merupakan lokasi aktivitas penambangan batu oleh masyarakat sekitar. Namun, setelah dilakukannya penelitian gabungan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, yang menyatakan bahwa Tebing Breksi adalah salah satu bukti endapan batuan tuffan gunung api purba yang langka, maka aktivitas penambangan dihentikan pada tahun 2015, yang selanjutnya Tebing Breksi dijadikan sebagai salah satu Geoheritage Yogyakarta untuk kepentingan edukasi. Semenjak statusnya berubah menjadi geoheritage, sampai saat ini Tebing Breksi belum mampu memfasilitasi wisatawan secara edukatif untuk mengenal sisi sejarah dan karakteristik geologis maupun geomorfologis Tebing Breksi, terbukti belum adanya sarana-prasarana penunjang edukasi geowisata bagi wisatawan. Sementara, Tebing Breksi hingga sampai saat ini hanya dimanfaatkan sebatas untuk berfoto selfie yang instagrammable. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis mencoba mengangkat tema “Geo-Edu Space Tebing Breksi” sebagai salah satu spot dan space pusat edukasi Geowisata di sisi timur Yogyakarta. Geo-Edu Space Tebing Breksi dirancang untuk dapat menyampaikan informasi khusus seputar Tebing Breksi, mulai dari genesis atau sejarah pembentukan secara geotektonis atau paleogeomorfologis hingga karakteristik fenomena bentang alamnya kepada wisatawan dengan teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) yang menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat awam. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode survei melalui pengamatan dan pengukuran lapangan maupun wawancara terhadap berbagai stakeholder, baik akademisi, peneliti, pengelola Geowisata Tebing Breksi, dan para wisatawan. Selain itu juga diperkuat melalui analisis data sekunder hasil-hasil penelitian ilmiah terdahulu. Harapannya Geo-Edu Space Tebing Breksi dapat menjadi salah satu media untuk memasyarakatkan edukasi ilmu kebumian sebagai bagian dari upaya promosi dan pengembangan Geowisata Keistimewaan Yogyakarta dari sudut pandang bentang alam geomorfologi kepada wisatawan khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Referensi

Arief, R., Umniati, N., “Pengembangan Virtual Class untuk Pembelajaran Augmented Reality Berbasis Android,” Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, vol. 21, pp. 114 – 122, 2012.

Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, 2018. Statistik Kepariwisataan 2018. Yogyakarta: Dinas Pariwisata DIY

E. Solak and R. Cakir, "Exploring the Effect of Materials Designed with Augmented Reality on Language Learners' Vocabulary Learning," Journal of Educators Online, vol. 12, pp. 50-72, 2015.

Gamberini L, Chittaro L, Spagnolli A, Carlesso C.,“Computers in human behavior psychological response to an emergency in virtual reality: Effects of victim ethnicity and emergency type on helping behavior and navigation”. Comput Human Behav. Elsevier Ltd; 2015;48:104–13. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.

Herlambang, P. M., Aryoseto, L., “Potensi Virtual Reality Berbasis Smartphone sebagai

Media Belajar Mahasiswa Kedokteran”. Jurnal CDK, vol. 43, pp. 412 – 415, 2016.

K. Lee, “Augmented Reality in Education and Training,” TechTrendsLink. Res. Pr. Improve Learn., vol. 56, no. 2, pp. 13–21, Mar. 2012.

Marin-Diaz, "The Relationships Beetwen Augmented Reality and Inclusive Education In Higher Education," Bordon. Revista de Pedagogia, vol. 69, pp. 125-142, 2017.

R. T. Azuma, "A Survey of Augmented Reality," Presence: Teleoperators & Virtual Environments, vol. 6, p. 355, 1997.

Sentosa, L. W. (2015). Keistimewaan Yogyakarta dari Sudut Pandang Geomorfologi (Pertama; Dewi, ed.). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Smyth, H., Hall, R., Hamilton, J., & Kinny, P. (2005). East Java: Cenozoic Basins, Volcanoes and Ancient Basement. (August), 251–266.

UPN, 2018. Breksi, Bekas Lahan Tambang Yang Jadi Destinasi Seksi. http://upnyk.ac.id/web/detail_berita/776/.html, diakses pada 05 Februari 2020 pukul 09:34

Verstappen, H. Th, 1983. Applied Geomorphology: Gemorphological Surveys for Environmental Development. Elsevier. Amsterdam-Oxford-New York.

Diterbitkan

2021-02-28

Cara Mengutip

Iqbal, M., H. Nadia, dan A. Saiddinullah. “Geo-Edu Space Untuk Pengembangan Geowisata Tebing Breksi Sebagai Sarana Memasyarakatkan Edukasi Ilmu Kebumian”. Jurnal Geosains Terapan, vol. 3, no. 1, Februari 2021, hlm. 82, https://geosainsterapan.id/index.php/id/article/view/26.