Wilayah bahaya longsor menggunakan metode SINMAP (studi kasus: Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat)

Penulis

  • Hermansyah Departemen Geografi, FMIPA UI, Kampus UI Depok 16424
  • Supriatna Departemen Geografi, FMIPA UI, Kampus UI Depok 16424
  • Adi Wibowo Departemen Geografi, FMIPA UI, Kampus UI Depok 16424

Kata Kunci:

longsor, metode SINMAP, Kecamatan Simpenan

Abstrak

Longsor merupakan bencana yang sering terjadi di Indonesia dan Provinsi Jawa Barat, termasuk Kabupaten Sukabumi di dalamnya merupakan daerah yang sering terjadi longsor. Oleh karena itu, sudah seharusnya diwaspadai dan dianalisis lebih baik agar tidak memakan korban yang lebih banyak. Salah satu metode yang digunakan untuk menganalisis potensi longsor adalah Stability Index Mapping (SINMAP) dengan menggunakan beberapa data, yaitu Digital Elevation Model (DEM), jenis tanah, dan curah hujan. Data tersebut nantinya digunakan untuk menganalisis wilayah potensi longsor di Kecamatan Simpenan. Kemudian peta potensi longsor hasil pemodelan SINMAP di-overlay dengan permukiman untuk mendapatkan wilayah bahaya longsor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65,56% (11.034,81 Ha) dari luas wilayah Kecamatan Simpenan berpotensi longsor dan wilayah bahaya longsor seluas 192,82 Ha atau 36,90% dari total luas wilayah permukiman.

Referensi

Awotona. 1997. Natural Disaster. Jakarta: LIPI.

Abramson, L.W., Lee, T.S., Sharma, S, and Boyce, G.M. 1996. Slope Stability Ana Stabilization Methods. Dalam Hardiyatmo, Hary Christady. 2012. Tanah Longsor dan Erosi: Kejadian dan Penanganan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Archarya, G. 2003. GIS Approach for Slope Stability Risk Analysis (A Case Study from Nepal). Brussels: A Dissertation of Universiteit Gent.

Ardiansyah, Andri N. 2011. Wilayah Resiko Bencana Longsor di Kabupaten Bandung. Tesis. Depok: Departemen Geografi, Universitas Indonesia.

BNPB. 2011. Indeks Rawan Bencana Indonesia. Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

BNPB. 2014. Data Kejadian Tanah Longsor.Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana geospsial.bnpb.go.id.

Dibyosaputro, Suprapto, 1992. Bahaya Kerentanan Banjir Daerah Antara Kutoarjo - Prembun, Jawa Tengah (Suatu Pendekatan Geomorfologi). Fakultas Geografi, UGM. Yogyakarta.

Easterbrook, D. 1999. Surface Processes and Landfroms. New York: Macmilan Publishing Company.

FAO/UNEP. 1999. Retrieved 9 Desember 2014: http://www.fao.org/nr/land/use/en/

Fell, R., Corominas, J., & Bonnard, C. 2008. Guidelines for Landslide Suscepitibility, Hazard, and Risk Zoning for Land Use Planning. Journal of Enginering Geology, 102, 85-98.

Hamima, Siti., et. all. 2012. Hubungan Potensi dan Longsor dengan Penggunaan Tanah serta Aktivitas Tanah. Laporan Akhir. Kuliah Kerja Lapang 2. Departemen Geografi. Universitas Indonesia. Depok.

Hammond, C., D. Hall, Miller dan P. Swetik. 1992. Level I Stability Analysis (LISA) Documentation for Version 2.0. USA: USDA Forest Service Intermountain Research Station.

Hardiyatmo, Hary Cristiady. 2012. Tanah Longsor dan Erosi, Kejadian dan Penanganan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. [14]Iman, Riga. 2015. Delapan Kecamatan di Sukabumi Masuk Zona Merah Longsor. Artikel. Jakarta: Republika republika.co.id.

Izhom, M. Baried. 2012. Kerentanan Wilayah Tanah Longsor di Daerah Aliran Ci Catih, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Skripsi. Depok: Departemen Geografi, Universitas Indonesia.

Kamadhis UGM. 2007. Eka-Citta Bersatu dalam Dharma. Buletin Kamadhis UGM Nomor.XXVII/September/2007. Yogyakarta: Kamadhis UGM.

Karnawati, D. 2005. Bencana Alam Gerakan Massa Tanah di Indonesia dan Upaya Penanggulangannya. Yogyakarta: Jurusan Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada

Kaysatha, P. 2006. Dissertation: Slope Stability Analysis Using GIS on Regional Scale. Brussels: Universiteit Gent.

Kementrian ESDM. 2014. Pengenalan Gerakan Tanah. Jakarta: Kementerian ESDM www.esdm.go.id/batubara.

Kodoatie, Robert J dan Sjarief, Roestam. 2006. PENGELOLAANBENCANA TERPADU: Banjir, Longsor, Kekeringan, dan Tsunami. Jakarta: Yarsif Watampone (Anggota IKAPI).

Mataburu, Ilham. 2008. Pendugaan Erosi Dan Sedimentasi Dengan Menggunakan Model Simulasi GeoWEPP. Tesis. Depok: Departemen Geografi, Universitas Indonesia.

Munir, M. 2006. Tanah Ultisol – Tanah Ultisol Di Indonesia. Jakarta: Pustaka Jaya.

Naryanto, N. S. 2002. Evaluasi dan Mitigasi Bencana Tanah Longsor di Pulau Jawa Tahun 2001. Jakarta: BPPT.

Noor, Djauhari. 2009. Pengantar Geologi. (Ed. ke-1). Bogor: Pakuan University Press.

Noson, L. 2000. Hazard Mapping and Risk Assesment, Proceeding of TheRegional Workshop on Best in Disaster Mitigation.

Pack, R. 2005. SINMAP II: A Stability Index Approach To Terrain Stability Hazard Mapping. Utah: Utah State University.

Pack, R.T., Tarboton, D.G., and Goodwin, C.N. 1998. A Stability Index Approach Terrain Stability Hazard Mapping. SINMAP User Manual. Vancouver: Utah State University.

Ringler, C. 2009. Mapping South African Farming Sector Vulnerability to Climate Change and Variability. Pretoria: International Food Policy Research Institute.

Sartohadi, Junun, Jamulya, & Dewi, Nur Indah Sari. 2012. Pengantar Geografi Tanah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Simpson, David, & Josh, R. 2008. Large-scale Vulnerability Assesments for Natural Hazards. Paper of Natural Hazards Springer Science, 47, 143-155.

Soemarno. 2011. Pendugaan Risiko Bencana: Bahan kajian MK Perencanaan Lingkungan & Pengembangan Wilayah. Malang: Universitas Brawijaya.

Sudewo, H. 2006. Perlindungan Pengungsi Korban Bencana. Jakarta: Suarakaryaonline.com.

Sulaiman, W.N.A. 2010. Susceptibility of Shallow Landslide in Fraser Hill Catchment, Pahang Malaysia. Journal of Enviroment Asia, 66-72.

Sutikno. 2001. Mengenal Tanah Longsor. Bandung: Direktorat Geologi Tata Lingkungan Departemen Pertambangan dan Energi.

Taufik, H.P., dan Suharyadi. 2008. Landslide Risk Spatial Modelling Using Geographical Information System. Tutorial Landslide. Laboratorium Sistem Informasi Geografis. Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 tahun 2007. Penanggulangan Bencana. Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia.

Van Zuidam, R. A., & Van Zuidam- Cancelado, F. I. 1985. Aerial photo- interpretation in terrain analysis and geomorphologic mapping. dalam Noor, Djauhari. 2009. Pengantar Geologi. (Ed. ke- 1). Bogor: Pakuan University Press.

Yuhetra, Deris., et. all. 2012. Hubungan Potensi dan Longsor dengan Penggunaan Tanah serta Aktivitas Tanah. Laporan Akhir Kuliah Kerja Lapang 2. Depok: Departemen Geografi, Universitas Indonesia.

Diterbitkan

2021-02-28

Cara Mengutip

Hermansyah, Supriatna, dan A. Wibowo. “Wilayah Bahaya Longsor Menggunakan Metode SINMAP (studi Kasus: Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat)”. Jurnal Geosains Terapan, vol. 2, no. 3, Februari 2021, hlm. 23, https://geosainsterapan.id/index.php/id/article/view/14.

Terbitan

Bagian

Artikel Ilmiah

Kategori