Wilayah prospek panasbumi berdasarkan karakteristik fisik di Sesar Cimandiri, Jawa Barat

Penulis

  • Anika Departemen Geografi, FMIPA UI, Kampus UI Depok 16424
  • Rokhmatulloh Departemen Geografi, FMIPA UI, Kampus UI Depok 16424
  • Supriatna Departemen Geografi, FMIPA UI, Kampus UI Depok 16424

Kata Kunci:

mata air panas, Sesar Cimandiri, suhu reservoir, wilayah prospek, zona kerapatan patahan

Abstrak

Sesar Cimandiri merupakan sesar aktif ditandai dengan munculnya beberapa manifestasi berupa mata air panas sebagai bukti dari adanya kegiatan panasbumi. Mata air panas yang muncul di sepanjang Sesar Cimandiri memiliki perbedaan suhu akibat pengaruh karakteristik fisik di setiap lokasi mata air panas. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui wilayah prospek panasbumi berdasarkan karakteristik fisik di Sesar Cimandiri, Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah metode survei terpadu antara aspek geografi, geologi, dan geokimia serta teknologi penginderaan jauh. Teknologi penginderaan jauh digunakan untuk menganalisis suhu permukaan tanah di wilayah penelitian. Survei geokimia dilakukan dengan pengambilan sampel mata air panas untuk mendapatkan konsentrasi kandungan unsur Na dan K. Data tersebut digunakan untuk menghitung suhu reservoir dengan menggunakan metode Geotermometri. Hasil menyimpulkan terdapat tiga wilayah prospek panasbumi di Sesar Cimandiri dengan klasifikasi tingkat rendah dan sedang. Tingkat rendah diwakili oleh wilayah prospek panasbumi Cibubuay dengan suhu reservoir 109°C berada pada zona kerapatan patahan tinggi, konsentrasi Na/K rendah, suhu reservoir rendah, dan mata air panas terletak jauh dari patahan. Sedangkan wilayah klasifikasi tingkat sedang diwakili oleh wilayah prospek panasbumi Cibadak (130°C) dan Cikundul (189°C) berada pada zona kerapatan patahan sedang hingga rendah, konsentrasi Na/K tinggi, suhu reservoir menengah, dan mata air panas terletak dekat dengan patahan.

Referensi

Badan Standarisasi Nasional (BSN). (1999). Metode Estimasi Potensi Energi Panasbumi.

Desaunettes, J R. Catalogue of Landforms for Indonesia: Examples of Physiographic Approach to Land Evaluation for Agriculture Development. Soil Research Institute. Bogor. 1977.

Direkotorat Jendral Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (Ditjen RLPS). (2003). Pedoman Penyelenggaraan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Departemen Kehutanan Jakarta.

Giggenbach, W. F. (1988). Geothermal solute equilibria. Derivation of Na–K–Ca–Mg geoindicators: Geochimica et Cosmochimica Acta, 52, 2749–2765.

Gupta, H. & Sukanta, R. (2007). Geothermal Energi: An Alternative Resource For The 21st Century. United Kingdom: Oxford.

Hochstein, M. P. & Browne, P. R. (2000). Surface Manifestations of Geothermal Systems With Volcanic Heat Sources. Encyclopedia of Volcanoes, 835-855.

Mardiana, U. (2007). Manifestasi Panasbumi Berdasarkan Nilai Tahanan Jenis BatuanStudy Kasus Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat. Laboratorium Geofisika, Universitas Padjadjaran, Bandung.

Sandy, I Made. (1985). Republik Indonesia: Geografi Regional. Jurusan Geografi FMIPA Universitas Indonesia. Jakarta.

Saptadji, N.M. (2002). Teknik Panasbumi. Bandung: Departemen Teknik Perminyakan- Institut Teknologi Bandung.

“___________” (2008). Sekilas Tentang Panasbumi. Bandung : Departemen Teknik Perminyakan- Institut Teknologi Bandung.

Soengkono, S. (1999). Assessment of Faults and Fractures at The Mokai Geothermal Field, Taupo Volcanic Zone, New Zealand. Auckland, Geothermal Institute.

Suparno, S. (2009). Energi Panasbumi: A Present from The Heart of the Earth (1st ed.). Depok: Departemen Fisika - FMIPA, Universitas Indonesia.

Dep. ESDM. (2008). Energi Panasbumi Indonesia. (Online). http://www.jurnalinsinyurmesin.com/index.ph p?option=com_content&view=article&id=52 diakses pada tanggal 7 September 2014.

Diterbitkan

2021-02-28

Cara Mengutip

Anika, Rokhmatulloh, dan Supriatna. “Wilayah Prospek Panasbumi Berdasarkan Karakteristik Fisik Di Sesar Cimandiri, Jawa Barat”. Jurnal Geosains Terapan, vol. 2, no. 3, Februari 2021, hlm. 14, https://geosainsterapan.id/index.php/id/article/view/13.

Terbitan

Bagian

Artikel Ilmiah

Kategori