Korelasi Nilai Standard Penetration Test (SPT) dan Cone Penetration Test with Pore Pressure Measurement (CPTu) untuk Estimasi Daya Dukung Tanah di Kota Batam, Kepulauan Riau
DOI:
https://doi.org/10.64986/jgt.v7i1.120Kata Kunci:
SPT, CPTu, qa, Korelasi Linier, MAPEAbstrak
Penelitian ini menganalisis hubungan antara hasil uji SPT dan CPTu untuk estimasi daya dukung tanah (qa) di daerah dengan litologi Formasi Semarung dan Pancur, yang terdiri atas batupasir arkosik, batulempung, batuserpih, dan konglomerat. Data terdiri dari 20 titik uji SPT dan 14 titik uji CPTu, masing-masing pada tiga kedalaman sejajar. Nilai qa dihitung dari N-SPT menggunakan rumus Bowles, kemudian dikorelasikan secara linier dengan parameter CPTu, yaitu tahanan ujung konus (qc) dan hambatan selubung (fs). Sebanyak 30 pasang sampel digunakan untuk analisis, dibagi menjadi 24 pasang untuk korelasi dan 6 pasang untuk validasi. Hasil menunjukkan bahwa korelasi qc terhadap qa memiliki koefisien determinasi (R²) 0,7302 dengan akurasi 90% (MAPE 10%), sedangkan fs terhadap qa memiliki R² 0,7169 dengan akurasi 87% (MAPE 13%). Model terbaik (qc–qa) digunakan untuk menghitung daya dukung seluruh titik CPTu dan digabungkan dengan hasil SPT dalam peta sebaran daya dukung. Hasilnya menunjukkan variasi nilai yang dipengaruhi oleh kondisi geologi seperti jenis litologi, topografi, dan kedalaman.
Referensi
Badan Standardisasi Nasional. (2008). SNI 2827-2008: Cara Uji Penetrasi Lapangan dengan Alat Sondir.
Badan Standardisasi Nasional. (2008). SNI 4153-2008: Cara Uji Penetrasi Lapangan dengan SPT.
Badan Standardisasi Nasional. (2015). SNI 6371-2015: Tata Cara Pengklasifikasian Tanah untuk Keperluan Teknik dengan Sistem Klasifikasi Unifikasi Tanah.
Bowles, J. E. (1997). Foundation Analysis and Design International Fifth Edition. Dalam Civil Engineering Materials.
Das, B. M. (2017). Shallow Foundations Bearing Capacity and Settlement (3 ed.). Taylor & Francis Group.
Gholamy, A., Kreinovich, V., & Kosheleva, O. (2018). Why 70/30 or 80/20 Relation Between Training and Testing Sets : A Pedagogical Explanation. Departmental Technical Reports (CS), 1209.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. (2011). Solar Cell, Sumber Energi Terbarukan Masa Depan.
Kusnama, Sutisna, K., Amin, T. C., Koesoemadinata, S., Sukardi, & Hermanto, B. (1994). Peta Geologi Lembar Tanjungpinang, Sumatera.
Montaño Moreno, J. J., Palmer Pol, A., Sesé Abad, A., & Cajal Blasco, B. (2013). Using the R-MAPE index as a resistant measure of forecast accuracy. Psicothema, 25(4). https://doi.org/10.7334/psicothema2013.23
Oliver, C. D., & Oliver, F. A. (2018). Landforms and Soils. Dalam Global Resources and the Environment (hlm. 137–156). Cambridge University Press.
Robertson, P. K., & Cabal, K. L. (2022). Guide to Cone Penetration Testing. Book, 7th edition.
Satriyo, N. A., Soebowo, E., & Sadisun, I. A. (2020). Core log and cone penetration test approach for bearing capacity analysis of quaternary deposit and its correlation to facies distribution in southern bali. Rudarsko Geolosko Naftni Zbornik, 35(4). https://doi.org/10.17794/rgn.2020.4.1
Schaetzl, R., & Anderson, S. (2005). Soils: Genesis and Geomorphology. Cambridge University Press.
Sugiyono. (2007). Statistika untuk Penelitian. CV Alfabeta.
Tayman, J., & Swanson, D. A. (1999). On the validity of MAPE as a measure of population forecast accuracy. Dalam Population Research and Policy Review (Vol. 18, Nomor 4). https://doi.org/10.1023/A:1006166418051
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Geosains Terapan

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.