Risiko erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Tanah Datar

Penulis

  • Dino Eka Putra Departemen Geografi, FMIPA UI, Kampus UI Depok 16424
  • Supriatna Departemen Geografi, FMIPA UI, Kampus UI Depok 16424
  • F.TH.R. Sitanala Departemen Geografi, FMIPA UI, Kampus UI Depok 16424

Kata Kunci:

Erupsi, gunung api, kapasitas, rawan bahaya, rentan, risiko

Abstrak

Bencana geologi seperti erupsi gunung api yang masih belum bisa diprediksi menjadikan wilayah sekitar gunung api rawan akan ancaman tersebut. Gunung Marapi merupakan salah satu gunung api aktif di Indonesia, yang terletak di Kabupaten Tanah Datar sehingga wilayah tersebut rawan terhadap bencana erupsi Gunung Marapi. Kerentanan wilayah Tanah Datar dapat ditentukan dengan menggunakan metode skoring berdasarkan Peraturan BNPB Nomor 2 Tahun 2012 dengan variabel kondisi sosial berupa kepadatan penduduk dan kelompok usia rentan, kondisi ekonomi berupa lahan produktif dan penduduk petani, dan kondisi fisik berupa wilayah terbangun, fasilitas umum dan fasilitas kritis. Penelitian ini menghasilkan risiko erupsi Marapi berdasarkan kawasan rawan bahaya, kerentanan wilayah dan kapasitas yang dilihat dari sumber daya dan kemampuan mobilisasi menggunakan metode pembobotan yang menghasilkan tiga wilayah risiko. Wilayah risiko tertinggi berada di Desa Guguk di Kecamatan Pariangan dan wilayah risiko terendah berada di Desa Tigo Niniak di Kecamatan Limo Kaum, dimana kapasitas sangat berpengaruh dalam mengurangi tingkat risiko erupsi.

Referensi

Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanah Datar. 2014. Kabupaten Tanah Datar dalam Angka 2014. BPS, Batusangkar.

BAKORNAS PB. 2002. Arahan Kebijakan Mitigasi Bencana Perkotaan di Indonesia. Badan Koordinasi Penanggulangan Bencana, Jakarta.

Bappeda Kabupaten Tanah Datar. 2010. Buku Putih Tanah Datar. Bappenas, Batusangkar.

BNPB. 2012. Peraturan Kepala BNPB Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana. Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta.

BPBD. 2013. Pemantauan dan Penyebarluasan Informasi Potensi Bencana Alam Tahun 2012. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Datar, Batungkar.

Cardona, O. D., 2005. Indicators of Disaster Risk and Risk Management: Summary Report. Washington, D. C., Inter-American Development Bank.

Departemen Pekerjaan Umum. 2007. Pedoman Penataan Ruang Kawasan Letusan Gunung Berapi dan Kawasan Rawan Gempa Bumi Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 21/PRT/M/2007. Jakarta.

Diposaptono, S dan Budiman. 2007. Hidup Akrab dengan Gempa dan Tsunami. PT Sarana Komunikasi Utama, Bogor.

Firmansyah. 2011. Identifikasi Tingkat Risiko Bencana Letusan Gunung Api Gamalama di Kota Ternate. Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, Vol. 2 No. 3, Desember 2011: 203-219.

Kementerian ESDM. Pengenalan Gunung Api. http://www.esdm.go.id. Diunduh pada tanggal 3 Maret 2013.Var

Horwell, Claire J., and Peter J. Baxter. 2006. The Respiratory Health Hazard of Volcanic Ash: A Review for Volcanic Risk Mitigation. Unversity of Cambridge, Cambridge.

Hyatt, Nigel. 2003. Guidelines for Process Hazard Analysis, Hazard Identification & Risk Analysis. Dyadem Press, Ontario.

Lange. O., M. Ivanova, and N. Lebedeva. 1991. Geologi Umum. Gaya Media Pratama, Jakarta.

Lerche, Ian and Evan Paleogos. 2001. Enviromental Risk Analysis. McGraw-Hill, South Carolina.

Lindell, Michael K., 2013. Recovery and Reconstruction after Disaster. Encyclopedia of Natural Hazard. Bobrowsky, P.T.(Ed.). XLI, 1135 p.812- 824. [disitasi dari http://www.springer.com/978-90-481- 8699-0 ]

Lumbanbatu, M. Ungkap, dan S. Hidayat. 2007. Evaluasi Awal Kerentanan Pelulukan/Likuefaksi Daerah Kendal dan Sekitarnya, Jawa Tengah. Jurnal Geologi Indonesia. Vol. 2 No. 3 September 2007: 159-176.

Noor, Djauhari. 2005. Geologi Lingkungan. Graha Ilmu.

Nurhayati, D. 2010. Kerentanan Bencana Jawa Barat. Badan Pengelolaan Lingkungaan Hidup (BPLHD) Jawa Barat.

Paton, D., L. Smith, and D. M. Johnston. 2000. Volcanic Hazard: Risk Perception and Preparedness. New Zealand Journal of Psychology. Volume 29, Number 2, December 2000: 86-91.

Riyadi, I. N. Dana, M. S. Santoso, dan A. Karim. 2006. Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Marapi, Propinsi Sumatera Barat. PVMBG, Bandung.

Sadisun, I.A. 2004. Manajemen Bencana: Strategi Hidup di Wilayah Potensi Bencana. Lokakarya Kepedulian terhadap Kebencanaan Geologi dan Lingkungan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Soedradjat, G. M. 2006. Manajemen Bencana Berbasis Masyarakat. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Bandung.

Susan L., Cutter, B. J. Boruff, and W. L. Shirley., 2003. Sosial Vulnerability to Environmental Hazard. University of South Carolina. Social Science Quartely. Volume 84, Number 2, June 2003: 242- 261.

Tjetjep, W. S. 2002. Dari Gunung Hingga Otonomi Daerah. Yayasan Bhakti Tambang, Jakarta.

Wignyosukarto, B. 2007. Pengelolaan Sumberdaya Air Terpadu dalam Upaya Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium 2015. Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta

Diterbitkan

2021-02-28

Cara Mengutip

Putra, D. E., Supriatna, dan F. Sitanala. “Risiko Erupsi Gunung Marapi Di Kabupaten Tanah Datar”. Jurnal Geosains Terapan, vol. 2, no. 3, Februari 2021, hlm. 7, https://geosainsterapan.id/index.php/id/article/view/12.

Terbitan

Bagian

Artikel Ilmiah

Kategori